Kata statistik berasal dari kata status (bahasa latin) yang memiliki persamaan arti dengan kata state (bahasa Inggris). Kedua kata tersebut dalam bahasa Indonesia diterjemahkan dengan negara. Pada awalnya kata statistic diartikan sebagai kumpulan keterangan baik yang berbentuk angka-angka maupun kumpulan keterangan yang tidak berbentuk angka-angka yang memiliki arti penting dan kegunaan besar bagi suatu negara.
Namun pada perkembangan selanjutnya statistik diartikan sebagai kumpulan keterangan yang berbentuk angka saja (data kuantitatif) yang dapat memberikan gambaran mengenai keadaan, peristiwa atau gejala tertentu. Misalnya statistik penduduk, statistik perdagangan, statistik pendidikan, statistik tenaga kerja, statistik hasil pertanian dan yang lainnya. Statistik penduduk yaitu kumpulan keterangan berbentuk angka yang berkaitan dengan kegiatan di bidang kependudukan, misalnya seperti: jumlah penduduk, rata-rata umur penduduk, angka kelahiran, angka kematian dan yang lainnya. Statistik pendidikan yaitu kumpulan keterangan yang berbentuk angka yang berkaitan dengan kegiatan di bidang pendidikan, misalnya seperti: jumlah peserta didik, jumlah tenaga pengajar, jumlah lulusan, jumlah gedung sekolah, jumlah perguruan tinggi dan yang lainnya.
Kumpulan keterangan yang berbentuk angka seperti yang dijelaskan di atas disebut (data) statistik. Pengertian statistik sebagai data statistik merupakan pengertian statistik dalam arti sempit. Dalam arti luas statistik diartikan sebagai berikut: Statistik adalah cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari cara-cara atau metode pengumpulan, penyajian, analisis, interpretasi dan pengambilan kesimpulan dari suatu data, sehingga data tersebut dapat memberikan pengertian atau makna tertentu. Statistik dalam arti luas disebut juga metode statistik (statistika). Jadi statistik memiliki dua arti yaitu statistik dalam arti sempit (data statistik atau statistik saja) dan statistik dalam arti luas (metode statistik atau statistika).
Tahapan Kegiatan Metode Statistik
Tahapan kegiatan statistik sebagai metode, dibagi menjadi lima tahapan yaitu: (1) pengumpulan data (collection of data), (2) penyusunan data (organization of data), (3) pengumuman data (presentation of data), (4) analisis data (analysis of data), dan (5) interpretasi data (Interpretation of data).
Pengumpulan
data,
merupakan tahap awal dari kegiatan statistik. Data dapat dikumpulkan melalui dua cara, yaitu: (1) cara sensus dan (2) cara sampel.
Cara sensus. Cara sensus adalah cara mengumpulkan data dengan jalan meneliti seluruh anggota yang menjadi obyek penelitian. Dengan kata lain, cara sensus adalah pencatatan data secara menyeluruh terhadap anggota yang menjadi obyek penelitian, tanpa kecuali. Seluruh anggota yang menjadi obyek penelitian disebut populasi. Oleh karena seluruh anggota yang menjadi obyek penelitian harus diteliti, terutama bagi populasi yang berukuran besar, pengum pulan data dengan cara sensus sudah barang tentu memerlukan banyak waktu, tenaga dan biaya. Disamping itu, dalam pengujian (penelitian) yang sifatnya merusak, cara sensus tidak mungkin dilakukan. Inilah beberapa kelemahan dari cara sensus. Sedangkan kebaikan dari cara sensus yaitu hasil yang diperoleh merupakan data (nilai karakteristik) yang sebenarnya (true value).
Cara sampel (sampling). Cara sampel adalah cara pengumpulan data de ngan jalan meneliti sebagian kecil dari seluruh anggota yang menjadi obyek penelitian. Dengan kata lain, sampling adalah cara mengumpulkan data dengan mencatat atau memilih sampelnya saja. Hasil yang diperoleh dari cara sampel ini merupakan data perkiraan (estimate value), dan berdasar kan data perkiraan dari sampel ini, dapat ditaksir (diperkirakan) karakteristik atau sifatsifat sesungguhnya dari populasi yang sedang diteliti. Untuk memperoleh nilai perkiraan yang baik, sampel tersebut harus bersifat representatif (mencerminkan atau mewakili populasi). Untuk memperoleh sampel yang representatif, ada suatu metode atau tata cara untuk itu, yang disebut metode penarikan sampel (metode sampling), prihal ini akan dibahas pada buku 2 (statistika inferensia).
Oleh karena pengambilan anggota obyek penelitian hanya sebagian saja, maka pengumpulan data dengan cara sampel ini, lebih hemat dibandingkan dengan cara sensus, baik dari segi waktu, biaya dan tenaga. Inilah salah satu kebaikan cara sampel. Sedangkan kelemahannya yaitu bila sampel tersebut tidak representatif, maka kesimpulan yang dikenakan terhadap populasi akan tidak sesuai dengan kenyataan yang terdapat pada populasi alias bias. Walaupun pengumpulan data dengan cara sampel lebih hemat dari cara sensus, akan tetapi adakalanya pengumpulan data dengan cara sensus tidak dapat dihindari. Misalnya, untuk mengetahui jumlah penduduk suatu negara atau suatu daerah pada tahun tertentu, tidak mungkin dengan cara sampel akan tetapi dengan cara sensus.
1. Penyusunan Data
Data yang telah dikumpulkan, selanjutnya disusun teratur agar dapat dengan mudah dibaca dan dilihat secara visual. Kegiatan penyusunan data ini melalui (3) tahap yaitu: (1) Mengedit data, (2) mengklasifikasikan, (3) tabulasi data
Mengedit data adalah memeriksa kembali daftar pertanyaan yang telah diisi, untuk mengetahui apakah daftar pertanyan itu telah diisi dengan benar atau sudah sesuai dengan yang dimaksud dalam penelitian itu. Mengklasifikasikan data adalah memisah-misahkan data yang telah diedit atas dasar sifat-sifat yang dimiliki oleh data.
Tabulasi adalah pengelompokkan data sesuai dengan sifat-sifat data yang telah ditentukan dalam susunan kolom dan baris (matriks), sehingga data tersebut mudah ditarik kesimpulannya.
2. Pengumuman data
dimaksudkan agar data yang telah disusun dapat disebar luaskan dan mudah dilihat secara visual. Agar data tersebut dapat mudah dibaca dan dilihat secara visual, maka data tersebut dapat disajikan dalam bentuk table, grafik dan table.
3. Analisis Data
Data yang telah dikumpulkan dan disusun, selanjutnya dianalisis, dari hasil analisis ini akan diperoleh gambaran keseluruhan dari data yang telah dikumpulkan.
4. Intepretasi Data
Gambaran
keseluruhan dari data yang telah dikumpulkan perlu di interpretasi dengan baik,
agar diperoleh suatu kesimpulan yang benar.
Sumber:
Wirawan, N. (2016). STATISTIKA EKONOMI dan BISNIS
(STATISTIKA DESKRIPTIF). Bali: Keraras Emas Denpasar
S
Tidak ada komentar:
Posting Komentar